Rasanya musisi di Tanah Air sudah tidak asing dengan brand Gitar Epiphone. Sister company dari Gibson ini awalnya adalah perusahaan gitar, yang sebenarnya lebih tua dari Gibson, tetapi kemudian dibeli sahamnya oleh Gibson dan sampai sekarang menjadi second line dari hampir semua model gitar yang Gibson keluarkan dengan harga yang lebih bersahabat.
Tim APRO
Ketika banyak brand gitar mengeluarkan tipe entry level, Gitar Epiphone pun tidak ketinggalan mengeluarkan Les Paul Melody Maker ini. Gitar lucu entry level ini yang menjadi bahan review Audio Pro kali ini.
Look yang cerah
Audio pro melihat perbedaan yang sangat signifikan pada Melody Maker ini. Pilihan warna yang disediakan sangat cerah, meskipun ada pilihan warna hitam dan sunburst. Dari yang terlihat, Audio Pro sudah bisa memastikan bahwa gitar ini adalah untuk pemula yang baru saja ingin belajar bermain gitar. Mengadaptasi bentuk Les Paul, hanya saja dengan permukaan body yang flat, bukan arch top. Bentuk pickguardnya unik tidak seperti Les Paul pada umumnya. Pemilihan hardware yang juga ekonomis untuk menekan harga supaya para first timer ini tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk gitar elektrik pertamanya.
Spesifikasi material yang disuguhkan sebenarnya bukan material yang spesial, sehingga Audio Pro tidak berharap tinggi akan kualitas suaranya. Namun bagi first timer yang belum concern akan karakter, look dari gitar Epiphone ini yang akan menjadi nilai jual karena unik dan lucu. Epiphone tidak main-main dalam menentukan stock warna yang ada di tipe ini. Pengerjaan finishingnya pun sangat baik.
Playability
Gitar Epiphone Melody Maker ini dibuat di pabrikan China dengan quality control yang sangat baik. Finishing solid yang baik, serta pengerjaan fret yang juga apik. Tidak ditemukan fret yang tajam pada sisi samping fingerboard. Meskipun tidak di rounded, tetapi tetap rapi. Tidak ada buzzing yang Audio Pro temukan pada gitar ini. Profile neck D shape ini mungkin terasa agak terlalu tebal untuk pemula yang cenderung memilih profile neck yang lebih tipis seperti gitar super strat. Tapi dengan profile neck ini, genggaman tangan masih cukup nyaman dan tidak akan membuat tangan kelelahan.
Fret yang tertanam adalah ukuran medium jumbo, cukup nyaman untuk kita mainkan bending tanpa effort yang besar. Hardware yang terpasang bukanlah yang terbaik, sehingga para profesional yang mencobanya akan merasa sangat kurang. Seperti tuning machine yang kurang stabil menjaga gitar tetap in tune, material metal hardware yang terkesan masih “empuk”.
Tapi, hey, gitar ini bukan untuk anda! Epiphone ingin menyenangkan para pemula dengan look yang mereka tampilkan. Nyaman untuk berlatih, dan punya pride karena yang mereka pangku adalah Les Paul, dengan bobot yang sangat ringan. Anti pundak pegal pegal club akan sangat menyukai gitar ini. Penggantian senar pun sangat mudah, bahkan hanya dengan melihat stock senar yang terpasang, para pemula akan dengan mudah mengerti caranya mengganti senar dengan cara melilitkan pada bridge dulu, baru kemudian diteruskan ke tuning machine. Yang menjadi concern Audio Pro disini adalah factory setupnya yang perlu di adjust lagi, karena masih terlalu tinggi, dan tentunya akan menyulitkan para pemula yang baru belajar ini. Selain itu, sulit buat kita mendapatkan tuning yang stabil.
Sound
Melihat spesifikasi material pada Melody Maker ini, sejujurnya Audio Pro tidak berharap ada yang special, karena dengan body poplar dan neck mahogany, suara yang dihasilkan tidak akan membuat karakter yang special. Sebelum Audio Pro sambungkan ke amplifier, kami coba mainkan tanpa amplifier. Secara resonansi body, gitar ini masih cukup baik, meskipun dengan sustain yang pendek. Konstruksi bolt on pada sambungan neck dan body adalah salah satu alasannya. Dan benar saja ketika kami sambungkan ke amplifier, sound yang dihasilkan memang alakadarnya.
Dengan pickup jenis ceramic single coil 650SCR pada neck dan 700SCT pada bridge, sound yang dihasilkan terasa flat tanpa menonjolkan frekuensi mana pun. Output yang dihasilkan kedua pickup terasa kurang balance, justru pada pickup neck terdengar sedikit lebih unggul daripada pickup bridge. Namun itu bisa diakali dengan merubah settingan ketinggian pickup agar sensitifitasnya lebih terasa. Meskipun demikian, transisi perpindahan suara dari pickup neck ke bridge sangat signifikan.
Tetapi Audio Pro bisa melihat keseriusan Epiphone dalam mengerjakan pickup gitar ini, yaitu saat kami mainkan distorsi pada pickup neck, masih terasa cukup fat dibanding single coil pada umumnya. Sehingga para pemula yang ingin memainkan lick intro ala “Still Got the Blues” akan merasa cukup terwakilkan.
Kesimpulan
Para pemula akan senang memiliki gitar ini dengan bentuk les paul, dan warna yang cerah. Tetapi ada juga pilihan warna yang lebih kalem seperti black, sunburst, dan cherry sunburst dengan finishing satin. Dengan built quality yang ada, masih memberikan kenyamanan bagi first timer untuk berlatih. Sebenarnya sah-sah saja para profesional memiliki dan memainkan gitar ini. Namun tentunya akan meng-upgrade hardware dan stock pickup yang ada agar gitar ini bersuara lebih proper dan lebih berkarakter. And there you go, anda para gitaris profesional akan stand out dengan tampilan gitar yang lucu ini.
