Melihat Masa Depan Teknologi Audio di ProLight Sound Guangzhou 2025

Pameran pro audio dan lighting terbesar di dunia sudah berlangsung dari 27 mei hingga 30 mei 2025. Pro Light + Sound Guangzhou 2025 diresmikan oleh Richard Lie petinggi Frankfurt Messe pada tanggal 27 Mei lalu. Festival ini berlangsung di Kanton Fair venue. Pembukaan Pro Light + Sound dibuka oleh 30 an tokoh audio pro dan lighting Tiongkok dan Mancanegara.

Pameran PLSG kali ini tidak hanya dipenuhi ratusan produsen lokal audio & lighting dari China, namun mulai diikuti brand internasional yang cukup banyak. Kami diundang langsung oleh Frankfurt Messe untuk ikut menghadirinya. Pameran PLSG 2025 ini terbilang lengkap, bukan hanya menampilkan para peserta pameran, tetapi juga berbagai fasilitas pendukungnya sangat baik seperti kemudahan transportasi, tata letak yang strategis dan tidak perlu khawatir soal makanan karena tersedia area foodcourt dengan beragam pilihan menu yang sangat rapih dan bersih. Khusus untuk para wartawan dari mancanegara terdapat makan malam tersendiri.

Pro Light

Banyak acara pertunjukan pada area pro light. Seperti penampilan sun go kong dan kawan-kawan yang didukung immersive sound. Diruang ini ada sekitar puluhan booth peserta lampu sorot led, xenon, laser, efek smoke, controller, api, dan lainnya. Terdapat satu layar LED unik yang disinyalir tahan beban hingga 2 ton. Tampaknya layar visual LED berukuran raksasa menjadi salah satu trend teknologi terbaru pada pameran kali ini.

Pro Audio

Di area ini berkumpulnya para brand ternama dunia seperti Harman Group. Mereka menampilkan Produk speaker versi Gao Chao yaitu speaker JBL yang ke sejuta. Selain itu juga terdapat merek dunia lainnya seperti TW AUDiO, BOSE yang merayakan 50 tahunnya, Electro Voice (EV), Dynacord, EAW, Allen & Heath, Yamaha, KV2 asal ceko, Function One, dll. Umumnya produk branded tersebut sudah assembly dari China. Dua Microphone ternama di dunia Sennheiser dan Shure juga ikut ambil bagian.

Tentu saja aktor utama pameran ini adalah produk lokal dalam negeri. Jumlahnya sangat melimpah ruah. Satu hal baik dari pameran ini adalah pihak penyelenggara menyediakan area khusus industri UMKM yang cukup besar. Beberapa pemain lama masih terlihat bersaing seperti BareTone produk yang sudah laris manis di Indonesia, Tasso, CAF, Takstar, IBO, MiPRO. Untuk pemain baru di industry audio China ini sangat luar biasa perkembangannya. Mungkin memang sudah menjadi ciri khas produk China yang sering copy paste produk luar, seperti Sheng yao yang menyerupai VOID, Tuder plesetan dari Studer, dan ada juga Mickle mirip dengan mixer ternama Mackie. Terlihat beberapa produksi microphone berbentuk kotak yang mungkin akan jadi trend kedepannya setidaknya khusus mic buatan China.

Pro Karaoke

Mungkin area ini menjadi pembeda dengan pameran sejenis lainnya. Cukup banyak pemain yang memproduksi barang Karaoke Pro. Bukan hanya produk audio, tetapi yang uniknya terdapat produk pendukung bisnis karaoke, seperti robot pramusaji, tata ruang akustik dan lighting khusus karaoke. Jagoan speaker karaoke semacam BMB dan BIK jelas ambil bagian. Yang menjadi sensasi ternyata lebih banyak peserta dekorasi venue khusus karaoke.

Demo Line Array

Untuk aktivitas demo line array, ternyata sangat diminati, pesertanya cukup banyak, makanya disediakan hingga 5 area dan setiap areanya mencakup 13 peserta. Hebatnya full book. Regulasinya sangat baik, tertib dan teratur. Semua hasil demo terdeskripsi dengan baik melalui layar display. Dan dilarang “Horeg”.

Tidak salah rasanya jika Pro Light + Sound ini dikatakan sebagai salah satu pameran audio lighting professional dan visual terbesar di dunia dan sudah menjadi barometer industri tersebut, khususnya wilayah asia. Hal ini terlihat dari banyaknya keterlibatan media asing dan pengunjung dari berbagai negara. Dan Indonesia merupakan salah satu pengunjung terbanyaknya. Tim Audiopro pun berjumpa cukup banyak relasi dari Indonesia. Bravo PLSG 2025, sampai jumpa di kesempatan berikutnya !!