Mixing dalam ranah audiopro adalah proses menggabungkan dan mencampurpadu (bukan mencampur aduk) beberapa Track audio untuk membuat dan mendapatkan satu Track akhir. Proses mendapatkan Track akhir disebut sebagai Mixdown. Sebetulnya,istilah Mixdown dipakai karena pada tahapan inilah seorang Sound Engineering baik yang amatiran maupun Professional, memastikan semua bagian dalam sebuah perekaman musik terdengar sebagaimana konsep yang sudah ditetapkan.
Tim APRO
Proses Mixing, pada prinsipnya melibatkan tingkat penyeimbangan, panning bunyi (dan) suara, Ekualisasi, Kompresi, peningkatan harmonik untuk memberi nuansa pada bunyi yang telah terekam, melakukan perbaikan di sana sini terhadap hasil rekaman yang mungkin saja bermasalah, dan menambahkan berbagai efek. Mixing juga melibatkan otomatisasi, pengeditan bunyi dengan cara yang semestinya melibatkan juga kreativitas, dan memberikan tiap instrumen yang terekam,sebuah ruang atau space agar tetap berkarakter dalam satu keterpaduan yang mix. Tujuannya adalah untuk membuat adonan aransemen yang seimbang dan terpadu yang siap untuk menuju final process yakni MASTERING

Bagi penggemar Audiopro, mempelajari cara Mixing dapat dikatakan adalah satu tantangan tersendiri. Ada banyak alat dan teknik dalam Mixing. Selain itu, Mixing yang hasilnya bagus, jelas membutuhkan waktu, tenaga, dan keterampilan. Tidak ada jalan pintas untuk menguasai Mixing. Orang harus mempelajari Konsep Ide, Teknik dan jam terbang yang mumpuni.Selain itu, ada beberapa jebakan yang perlu dihindari di sepanjang perjalanan seseorang mempelajari Mixing. Berikut adalah beberapa kesalahan yang paling umum yang harus Anda ketahui saat mempelajari cara Mixing.
Tombol Solo Terpisah
Mengklik tombol solo dan menggabungkan trek secara terpisah bukanlah pendekatan terbaik untuk membuat keputusan saat melakukan Mixing. Terus terang, hal semacam ini seringkali menjadi satu kebiasaan. Kebiasaan ini sulit dihilangkan karena seringkali terasa lebih mudah mendengar bunyi hasil secara terpisah. Namun, Track yang terdengar luar biasa jika dimainkan secara solo mungkin tidak akan terdengar bagus jika semua Track diputar bersamaan.
Melakukan proses Mixing dalam keadaan tombol solo menyala, sejatinya mengalihkan fokus Anda. Sering anda merasa Satu instrumen yang terekam itu terdengar luar biasa daripada membuatnya terpadu di dalam sebuah Multi Track Mixed. Jangan pernah lupa bahwa Tujuan Mixing adalah untuk membuat semua Track dalam perekaman terdengar serasi. Serasi dalam artian sesuai konsep idenya. Jadi, cobalah untuk membuat keputusan dalam konteks semua Track diputar secara bersamaan. Jika sulit mendengar bagian yang sedang Anda kerjakan, cukup naikkan saja level fader hingga terdengar lebih menonjol. Kemudian seimbangkan kembali level setelah diproses.

Panning
Kadar Stereo yang lebar, tak dapat dipungkiri masih menjadi acuan dalam proses Mixing. Ada semacam Adagium bahwa jika Panning Stereo nya terasa banget, itu adalah hasil rekaman yang bermutu tinggi. Dan memang, Lebar Stereo ini sangat penting untuk dijadikan salah satu Parameter hasil Mixing yang terdengar hebat.Juga sangat penting untuk memberi kesan dimensi, dan ini bisa dicapai dengan Lebar atau rentang Stereo pada hasil Mixing anda, dan tentu saja dengan menempatkan berbagai elemen dalam bidang stereo. Cara paling efektif untuk membuat lebar stereo sudah barang tentu adalah dengan Panning.
Equalisasi (EQing)
Seperti halnya saat melakukan Ekualisasi atau EQing, Panning dapat memberikan instrumen musik, satu ruang tersendiri dalam hasil Mixing. Ini cara mudah untuk menambahkan pemisahan antara berbagai bunyi. Sebaliknya, menjaga agar semua bunyi hanya menyorot ke tengah akan memengaruhi kejelasan, kehadiran bunyi Instrumen musik. Memfokuskan semua bunyi ke tengah saja, juga malahan akan menimbulkan konflik frekuensi. Selain itu, hasil Mixing Anda juga akan terdengar membosankan.
Berhati-hatilah saat melakukan Panning. Elemen yang digeser terlalu lebar mungkin terdengar lemah atau tidak terdengar pada sistem Speaker Monitor yang Mono. Dan sebagai aturan umum, pertahankan pusat elemen frekuensi rendah Anda. Misalnya, pertahankan frekuensi kick dan bass rendah. Biarkan tetap mono dan fokus dalam bidang tengah. Menjaga pusat elemen frekuensi rendah mempertahankan pukulan, kejernihan, dan kekuatan. Ini juga secara umum, berlaku untuk menempatkan snare, vokal utama, gitar, dan hal lain yang menjadi fokus perhatian di dekat bagian tengah. Sebaliknya, elemen frekuensi tinggi aman untuk digeser lebih lebar melintasi bidang stereo.

Kompresi
Dalam Mixing, dikenal juga RENTANG DINAMIKA. Rentang Dinamika adalah perbedaan antara bagian sinyal audio yang paling keras dan paling sunyi. Rentang Dinamika sangat penting untuk menciptakan hasil Mixing yang bernafas, terdengar alami, dan tidak melelahkan telinga.
Cara paling umum untuk mengontrol Rentang Dinamis adalah dengan Kompresi. Menerapkan kompresi mengurangi rentang dinamis, mengontrol transien, membentuk nada, merekatkan bunyi bersama, membuatnya terdengar lebih keras, dan banyak lagi. Namun, mengompresi hasil Mixing secara berlebihan akan dapat mengurangi kejernihan, pukulan atau Punch, dan ekspresi dinamis. Akibat lain adalah juga melelahkan telinga Anda dan membatasi sumber daya untuk proses Mastering nantinya.
Untuk hasil terbaik, hindari meremas dengan mengkompresi berlebih dari bunyi individual Anda. Sebagai gantinya, cobalah menerapkan jumlah kompresi yang halus, hati hati dan terukur pada tahapan yang berbeda. Teknik ini pada prinsipnya adalah menyebarkan beban kerja ke beberapa kompresor alih-alih satu kompresor melakukan semua pekerjaan.

Reference Mixed
Sejatinya, terutama bagi Sound Engineering yang belum memiliki jam terbang yang mumpuni, diperlukan sebuah REFERENCE MIXED yakni musik komersial yang telah dimix secara bagus dan professional. Referensi semacam ini, digunakan sebagai alat untuk mengukur hasil Mixing Anda atau ibaratnya sebagai peta jalan untuk memandu pengaturan Anda. Menggunakan Referensi adalah salah satu teknik Mixing terbaik dan paling membantu untuk dipelajari.
Membandingkan mix Anda dengan track produksi komersial akan membantu Anda mencapai mixdown dan master yang terdengar pro. Trek referensi juga memandu keputusan Anda saat memanipulasi banyak variabel dalam Mixing. Beralihlah dengan cepat dan sering, antara mix Anda dan mix referensi untuk membantu Anda mengidentifikasi apa yang kurang. Teknik ini adalah cara mudah untuk mengungkap masalah yang mungkin bisa saja tidak Anda sadari.
Hasil Mixing Anda juga semestinya diputar ke berbagai sistem speaker. Dengarkan mix Anda di beberapa jenis speaker. Misalnya, periksa mix Anda di mobil, di laptop, headphone, smartphone, home stereo, dll. Teknik ini akan membantu Anda mengidentifikasi masalah mix. Juga, setelah memperbaiki masalah apa pun, uji kembali mix Anda untuk memastikannya terdengar bagus di sistem Speaker yang berbeda.
Kelola Setiap Level
Mengelola level Anda di setiap tahap di seluruh rantai sinyal sangat penting. Gain Staging memastikan aliran sinyal audio berada pada tingkat optimal saat melewati berbagai tahap prosesor dan mixer. Juga, periksa level master untuk memastikan hasil Mixing Anda memiliki Headroom yang cukup untuk Mixing dan Mastering.

Periksa tingkat volume Mixing Anda. Mempertahankan level optimal mencegah kelebihan beban pada Master Volume. Untuk hasil terbaik, pertahankan fader volume master pada ‘kesatuan’ yaitu 0 dB. Selain itu, cobalah untuk mempertahankan level volume Master sekitar -3 hingga -6 dB saat mixing. Rata-rata level ini memastikan Anda memiliki Headroom yang cukup untuk proses Mastering nantinya.
Pemantauan tingkat input dan output perangkat juga penting. Hindari menjalankan sinyal ‘panas’ (overloaded) ke dalam sebuah plugin. Membebani sinyal input plugin secara berlebihan akan memberi Anda hasil yang buruk. Pastikan ada Headroom yang cukup bagi plugin untuk memproses audio. Plugin yang terpotong akan memengaruhi semua plugin lain yang muncul setelahnya.
Sebagian besar plugin memiliki kontrol Output untuk menyesuaikan tingkat sinyal keluaran. Banyak yang bahkan memiliki kontrol input untuk mengatur level sinyal yang masuk. Gunakan kontrol ini untuk menyeimbangkan level di seluruh rangkaian perangkat. Jika plugin tidak memiliki kontrol Output, masukkan plugin penguatan setelahnya.
Problematika dalam Mixing sebetulnya adalah bagian tak terpisahkan dari prosesnya. Tips tips seperti di atas sifatnya tentu adalah sebagai referensi dan upaya praktis. Yang peling menentukan tentulah citarasa musikal anda, Konsep dan ide serta … TELINGA ANDA