Adakalanya, vokal menjadi penentu suksesnya proyek anda. Baik itu lagu maupun audio book dan sejenisnya. Mixing vokal dapat dikatakan merupakan hal yang sangat “tricky”. Karena kita berurusan dengan organ manusia yang tentu memiliki keunikan khas bagi tiap individu.
Tim APRO
Paparan berikut ini hanyalah Professional Opinion dari berbagai kesempatan menangani mixing vokal. Tentu bukan serarti diperuntukkan layaknya sebuah Tutorial. Melainkan lebih sebagai referensi praktis saat siapapun anda, pro maupun amatir menghadapi variasi keadaan pada proyek yang sesungguhnya.
Secara umum ada 8 langkah sebagai prinsip dasar dan sangat disarankan untuk melakukannya dengan urutan sebagai berikut :
- Remove silence & noise
(Penghilangan Jeda yang terlalu lama dan Noise) - Volume automation
(Otomatisasi Volume) - Autotune (optional)
( Laras suara otomatis bagi penyanyo yang Fals, tentu ini bersifat fakultatif) - Subtractive EQ
(Manipulasi Equilizer) - De-essing
- Compression
- Additive EQ
(Penyaringan dengan Equalisasi tambahan ,Bukan Equalizer tambahan ya) - Reverb & Delay
(Optimalisasi efek agar hasilnya tidak “kering kerontang”)
Remove silence & noise
Silahkan perhatikan gambar berikut ini

Terlihat dalam gambar ada bagian jeda berupa garis rata mendatar. Hal seperti itu perlu kita hilangkan agar tak menimbulkan bunyi yang tak dikehendaki saat Mastering. Cut Off bagian garis mendatar tersebut dan jangan lupa menerapkan Fade In dan Fade Out pada tiap ujung kurva batas bekas garis mendatar tadi.

Volume automation
Langkah ini diperlukan untuk mengurangi pengucapan bunyi konsonan yang mengganggu saat mixing vokal. Lazimnya saat vocal mengucap P atau S.Sebetulnya otomatisasi volume ini bisa dilakukan secara otomatis dan/atau secara manual. Bukan saja terhadap pengucapan konsonan yang kurang nyaman , bisa juga diterapkan pada bagian vocal yang mungkin terlalu keras kasar terdengarnya. Secara umum, tampilan mix otomatisasi akan berupa :

Nampak dalam gambar bahwa ujung ujung kurva yang menyongat runcing tajam perlu di ratakan dengan proses otomatisasi.
Subtractive EQ
Sekarang kita sampai pada proses Equalisasi. Yaitu EQ Subtractive.Proses ini utamanya fokus pada pada pemotongan frekuensi, bukan menambahkannya. Pada langkah ini, Anda dapat memotong frekuensi rendah yang tidak diinginkan di bawah 120 Hz, Anda juga dapat menurunkan beberapa frekuensi menengah ke atas (sekitar 250-400 Hz) atau cukup menyapu atau swept dengan Q tinggi pada filter Anda untuk menemukan frekuensi yang mengganggu dan menolaknya. .


Untuk melakukannya,terlebih dahulu anda perlu membuat filter lonceng dengan kurva Q yang sangat tinggi dan Boost lah secara berani (di kisaran +10db). Kemudian geser di sekitar spektrum frekuensi dan setiap kali Anda menemukan frekuensi yang terdengar mengganggu, ubah saja dorongan +10db menjadi -3/-4 db untuk menghilangkan frekuensi yang mengganggu tersebut.
Compressor
Setting pada ratio Compressor 4:1 seringkali bekerja sangat optimal pada Track Vocal. Disarankan untuk tidak menset Attack pada numerik yang terlalu cepat karena dampaknya malahan akan menjadikan Vocal terdistorsi. Jika anda memakai Compressor berupa plug in dan ada fasilitas Oversampling, sebaiknya anda pergunakan. Karena fasilitas Oversampling akan menambah akurasi dari sebuah proses kompresi. Untuk mereduksi Gain, cukup pada kisaran Maximal 8dB
De- essing
Tujuan de-essing dalam mixing vokal, sebetulnya sudah dijelaskan oleh kata itu sendiri. Yaitu menghilangkan bunyi Sibilan desis S yang tentu sangat mengganggu.Proses ini sebetulnya bisa dengan relatif sederhana dilakukan menggunakan plug in. Di sebagian besar plugin, tentu anda harus menyetel area frekuensinya agar plug in mengetahui di mana ia akan menemukan frekuensi “S” yang keras. Lazimnya, ini terjadi pada area frekuensi antara 7kHz dan 14kHz. Selain itu, Anda harus menetapkan ambang batas atau Threshold nya, untuk memberi tahu plug in, pada level volume mana plugi n harus mengurangi sibilancy. Tentu proses ini sangat bergantung pada karakter vocal yang direkam.
Additive EQ
Proses ini adalah kebalikan dari Subtractive EQ. Fokus proses ini adalah penambahan frekuensi.Beberapa Sound Engineer terkemuka menganggap sebuah ide bagus untuk membuat shelf yang curam dan meningkatkan frekuensi di atas 10kHz. Kadang-kadang juga perlu ditingkatkan ke 3kHz, karena itulah frekuensi yang paling sensitif bagi telinga kita.

Reverb and Delay
Proses ini untuk memberi nuansa pada Track Vocal anda. Yakni nuansa seakan akan berada dalam ruang atau spatial tertentu. Satu hal penting dari proses Reverb and Delay pada mixing vokal, anda harus cermat menentukan apakah parameter reverb dan Delay akan anda manipulasi sebagai Insert Effect atau Send Effect.
