Pada tanggal 4 Juni lalu, kami mengunjungi acara “PRO AVL INTEGRATION BALLROOM TOUR” bersama Meyer Sound yang digelar di Ballroom Djakarta Theater. Dalam acara itu dihadiri oleh Yosua Yan (Direktur Promedia Innovative Solution) dan Owen Ironside (Manajer Sales Meyer Sound APAC).
By Tim APRO
Parade Produk
Dalam kesempatan ini, Yosua mengenalkan jajaran produk Meyer Sound yang teranyar. Salah satunya Line Array Phanter yang menggantikan Line Array Galaxy. 
Juga dipamerkan speaker monitor panggung MJF-210 (2×10”). Berdaya asupan 1950 Watts / 134 dB SPL, coverage 50 x 70”. Ultra – X80 , point of source, tanggapan frekuensi 55 Hz – 18 kHz, peak SPL 141 dB, Ultra -X40 (2 x 8” LF, 1×3” HF), 1950 W/ 138 dB SPL, coverage 110” x 50”, Ultra -X20 (2 x 5” LF, 1×2” HF), 860 W / 127 dB SPL), , coverage 110” x 50”.
Lalu deretan subwoofer seperti subwoofer 2100-LFC (1 x 21” LF), 2400 W / 138 dB SPL, coverage 360 “, subwoofer 900-LFC (1 x 18” LF), 3100 W/ 133 dB SPL, coverage 360”. Subwoofer 750-LFC (1 x 15” LF), 3100 W/130.5 dB SPL, coverage 360”. Subwoofer USW-112P (1 x 12” LF), 1200 W / 123 dB SPL, coverage 360”. Ada juga speaker mini bersuara lantang MM4 – XP (full range 1 x 4”), 440 Watts/111.5 dB SPL, coverage 80” x 80”.
Melalui Teguh, dijelaskan perangkat aksesori Galileo Galaxy yang dapat memproses sinyal audio secara presisi. Ini adalah DSP khusus mengontrol speaker aktif buatan Meyer Sound.
Ada lagi perangkat Luminex AVB. Yang gunanya untuk mengelink speaker aktif Meyer dengan latency jauh lebih singkat dibanding Dante sehingga timing reproduksi suara lebih akurat.
Infra Reflex
Dalam kesempatan yang sama, Owen Ironside menerangkan bahwa di Amerika, orang mulai menggunakan layar LED display untuk menayangkan film bioskop.
Berhubung layar LED display tidak memiliki perforator (lubang halus) maka tidak dapat ditaruh speaker di belakang layar. Kalau speaker dipasang di atas dan di bawah layar maka superposisi suaranya tidak terfokus di tengah layar.
Salah satu terobosan yang dilakukan Meyer Sound adalah dengan menggunakan Projektor Loudspeaker SB-2 yang bekerja memakai puluhan driver kecil dalam posisi melingkar (lihat gambar).
Lalu menggunakan “digital steering” untuk menjaga agar suara (audio) tetap fokus tidak membuyar. Ketika mengenai layar LED display maka suara terpantul dan menyebar ke penonton. Dalam tata suara Dolby maka digunakan 3 projector loudspeaker (lihat gambar) berada di kiri, tengah, dan kanan. Tentu saja sistem tata suara tetap menggunakan subwoofer di bawah layar dan speaker surround biasa di tepi dinding kiri, kanan, belakang, dan atas. Saya kira teknik ini adalah solusi terbaik untuk tata suara bioskop berlayar LED display. Dalam kesempatan itu juga dipamerkan mixer Digico Quantum 8.52 dengan segudang fasilitas mixing baru.
Follow Instagram Audiopro.Indonesia
